
Kolaborasi Kementan dan Polri, Meningkatkan Kapasitas Bhabinkamtibmas untuk Swasembada Jagung
MAMUJU-BSIP Sulawesi Barat kembali memperkuat peranannya dalam mendukung sektor pertanian dengan menerima kunjungan dari Subdit Polmas Ditbinmas Polda Sulawesi Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan koordinasi terkait kegiatan peningkatan kapasitas Bhabinkamtibmas dan petani dalam budidaya jagung.
Rencananya, kegiatan ini akan dilaksanakan pada minggu keempat bulan Januari 2025. Dalam pertemuan yang berlangsung di Ruang Layanan PPID BSIP Sulbar, Kasubbag TU BSIP Sulbar didampingi oleh Katimker DSIP BSIP Sulbar, membahas kesiapan BSIP untuk berperan sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut.
Kerjasama antara Kementerian Pertanian dan Polri ini menjadi langkah penting untuk mewujudkan swasembada jagung di Indonesia. Bhabinkamtibmas, yang selama ini berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, kini akan dilibatkan secara langsung dalam pendampingan petani jagung di lapangan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada Bhabinkamtibmas dan petani tentang teknik budidaya jagung yang efisien, serta mengoptimalkan kolaborasi antara aparat kepolisian dan masyarakat dalam mendukung swasembada pangan.
"Melalui kolaborasi ini, kita berharap Bhabinkamtibmas dapat menjadi jembatan antara petani dan pemerintah, mengedukasi petani tentang teknologi pertanian yang tepat guna dan meningkatkan hasil panen jagung di daerah," ujar Kasubbag TU BSIP Sulbar. Program ini, yang juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas jagung, diharapkan mampu menjawab tantangan ketahanan pangan di Indonesia, terutama dalam menghadapi kebutuhan jagung yang terus meningkat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menghadapi sejumlah tantangan dalam hal ketergantungan impor jagung, yang menghambat kemandirian pangan. Melalui pendekatan yang melibatkan Bhabinkamtibmas sebagai mitra petani, diharapkan dapat tercipta sinergi yang lebih baik antara aparat keamanan, petani, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan ketersediaan jagung yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan.